Welcome to personal blog --«¤SANG PECINTA ALAM¤»-- Please sit down sweetly, don't forget to give me ur suggestion or comment...! Thank you for visiting... Flora - Sang Pecinta Alam: Petani Bonsai Alam dari Blitar Selatan

Jumat, 14 Agustus 2009

Petani Bonsai Alam dari Blitar Selatan





Memelihara tanaman hias merupakan hobi yang sangat menyenangkan karena dapat melatih kita untuk mejadi jiwa-jiwa yang telaten, sabar dan kreatif. Banyak sekali tanaman hias yang dapat kita temukan di daerah kita sendiri baik yang berasal dari alam langsung atupun hasil tanaman atau budidaya petani walupun sebenarnya semua berasal dari alam juga.

Di sini saya akan berbagi cerita tentang bonsai alam yang berasal dari daerah saya (Blitar Selatan). Tak dapat dipungkiri bahwa bonsai-bonsai alam memang lebih bagus dan menarik dari pada hasil budi daya sendiri (pembenihan sendiri). Hal ini karena proses pembentukan menjadi bonsai jadi yang sangat lama hingga puluhan tahun bahkan ada yang sampai ratusan tahun.

Salah satu penghasil atau petani bonsai alam daerah Blitar Selatan adalah dari desa Dawuhan kec. Kademangan. Terletak di balik bukit kapur dan anakan bukit (puthuk kepencil: sebutan anakan bukit oleh penduduk lokal) atau yang lebih dikenal dangan daerah Ngedam (Dawuhan bagian timur sangai Kedung Gamping) terdapat beberapa petani bonsai alam yang telaten dan rajin membentuk bakal bonsai, mereka diantaranya adalah Pak Karji, Bibit, Kadir, Katib, Duri dan banyak lagi yang lainnya.

Selain mendapatkan bakal bonsai dari hutan dan perbukitan kapur, mereka juga sering mendapatkan dari petani lain ataupun penduduk dari daerah pelosok. Satu petani rata-rata mempunyai bakal bosai sekitar 100 – 200an pohon dengan berbagai jenis dan ukuran.

Bakal bonsai ini kebanyakan masih ditanam dalam sak (karung beras) walupun ada juga yang sudah ditanam dalam pot. Batang atau dahannya juga banyak yang masih dililit dengan kawat. Beberapa pohon daunnya belum tumbuh dan masih dikerudungi dengan plastik untuk mengurangi penguapan supaya tidak kering dan mati. Kebanyakan jenis bakal bonsai yang ada disini antara lain adalah: serut, rukem, gambiran, kawisto (kawista batu), janjang, beringin, apak, dolar, wali kukun, sambi, asem jawa, asem londo, dll. dengan berbagai bentuk dan model yang sangat unik.

Bakal-bakal bonsai ini biasanya dibeli oleh orang-orang tertentu saja karena petani bonsai dari daerah ini belum banyak dikenal bahkan oleh pecinta lokal sendiri, namun anehnya terkadang ada juga orang dari luar daerah seperti dari Jakarta, Semarang, Tulung Agung, Kediri, Malang dan Batu yang pernah membeli bakal-bakal bonsai tersebut, entah dari mana mereka tahu daerah ini walaupun tidak sering.

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Ini perusak alam namanya...selama mereka tidak berusaha melakukan penanaman kembali

Unknown mengatakan...

Artikelnya menarik..... jadi pengen ke Dawuhan, tapi ga tau rute dan lokasi kesana dan harus nemuin siapa untuk liat2 bonsainya. Mungkin bs dibantu infonya? Saya lg belajar bikin bonsai dan butuh bahan bonsai untuk eksperimen

Unknown mengatakan...

Artikelnya menarik..... jadi pengen ke Dawuhan, tapi ga tau rute dan lokasi kesana dan harus nemuin siapa untuk liat2 bonsainya. Mungkin bs dibantu infonya? Saya lg belajar bikin bonsai dan butuh bahan bonsai untuk eksperimen

aman laheri mengatakan...

klo ada alamat dan no yg bisa d hubungi